Rahasia Tersembunyi Di Balik Titik Huruf Ba Bismillah
3/04/2023
Rahasia Tersembunyi Di Balik Titik Huruf Ba Bismillahirrahmanirrahim
بِسْـــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Selama ini kita di ajarin untuk membiasakan diri memulai sesuatu dengan membaca basmalah,Lalu apa sebenarnya rahasia di balik kalimat Bismillahirrahmanirrahim tersebut?
Menurut KH. Bahauddin Nur Salim atau yang akrab di panggil Gus Baha:
"Masyhur dalam dawuhnya para ulama, Alquran dikumpulkan di surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah dikumpulkan di bismillah. Kemudian bismillah dikumpulkan di titiknya 'ba'," tutur Gus Baha
"Titik 'ba' ini disebut bikaana maa kaana wabi yakuunu maa yakun. Lewat titik 'bi' ini, karena saya yang ada menjadi ada dan karena saya yang mau ada akan menjadi ada. Makanya semuanya itu kembali ke satu titik. Nuqtatul wujud," kata Gus Baha lagi.
Ternyata, titik pertama dalam huruf 'ba' surat Al-Fatihah ini memiliki makna tersendiri yakni segala sesuatu berasal dari satu titik yaitu Allah SWT.
Syekh Sayid Bakari al-Makki bin Sayid Muhammad Syatho ad-Dimyati menjawab pertanyaan ini dalam kitabnya Kifayah al-Atqiya wa Minhaj al-Asyfiya,
Ilmu Allah Terkandung dalam Huruf “Ba”
وَقَالُوْا اَوْدَعَ اللهُ جَمِيْعَ الْعُلُوْمِ فِي الْبَاءِ أَيْ بِيْ كَانَ مَا كَانَ وَبِيْ يَكُوْنُ مَايَكُوْنُ فَوُجُوْدُ الْعَوَالِمِ بِيْ
“Ulama ahli tasawuf mengatakan, ‘Allah menitipkan seluruh ilmunya pada huruf ba, yaitu karena kekuasaan-Ku (bî) wujudlah segala sesuatu yang telah ada, karena kekuasaan-Ku pula terwujud sesuatu yang akan ada, dan adanya alam semesta adalah atas kekuasaan-Ku.”
Pernyataan ini merupakan makna dari perkataan para ulama “Saya tidak melihat segala sesuatu kecuali di situ ada Allah.”
Segala bentuk ciptaan yang ada di alam ini adalah ciptaan Allah, adanya karena diadakan oleh Allah, dan tiadannya karena ditiadakan oleh Allah.
Dengan demikian mustahil Allah tidak mengetahui apa-apa yang telah Ia ciptakan. Sehingga para ulama memahami bahwa apa saja yang mereka lihat di situ pula ada pengawasan Allah yang telah mencipta.
Huruf Ba Pertama Diucapkan oleh Manusia
Syekh Sayid Bakari al-Makki menambahkan bahwa ba merupakan huruf bibir. Melafalkannya menjadi sebab terbukanya mulut. Awal terbukanya mulut manusia adalah ketika mengucapkan kesaksian bahwa Allah adalah tuhannya.
Melafalkannya menjadi sebab terbukanya mulut. Awal terbukanya mulut manusia adalah ketika mengucapkan kesaksian bahwa Allah adalah tuhannya.
والحكمة في ان الله جعل افتتاح البسملة بالباء دون غيرها من الحروف لانها حرف شفوي تنفتح به الشفة ولذلك كان اول انفتاح فم الذرة الانسانية في عهد ألست بربكم بالباء في جواب بلى
“Hikmah Allah menjadikan huruf ba sebagai awal basmalah, bukan huruf yang lain adalah karena huruf ba adalah huruf bibir yang mengucapkannya menyebabkan terbukanya bibir.
Dengan demikian pertamakali terbukanya mulut manusia adalah ketika menjawab pertanyaan Allah ألست بربكم (bukankah kami adalah tuhanmu?), بلى (ya kami bersaksi) (diawali huruf ba).”
وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ قَالُوا بَلَى شَهِدْنَا أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
"Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al-A’raf[7]: 172).
Semua kalangan tentunya setuju bahwa huruf-huruf hijaiyah sangat kental makna filosofinya, seperti Alif Lam Mim dan lafadz-lafadz yang lainnya.
Dalam ajaran Sufi, Al-Qur'an dianggap sebagai representasi alam semesta, sementara intisari Al-Qur'an ada pada Surah Al-Fatihah.
Intisari Al-Fatihah ada pada lafadz Basmalah, intisari lafadz Basmalah ada pada huruf Ba. Sedangkan intisari huruf Ba, ada pada titik Ba.
Titik Ba adalah lambang keilahian dan prinsip asal-usul segala sesuatu.
Dari satu titik entitas, tidak ada tujuan lain dari pembelajaran ini selain penegasan bahwa segala sesuatu berasal dari satu yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Prinsip intisari Al-Qur'an terletak pada titik Ba, sama halnya prinsip asal-usul diri kita yang jika ditarik kebelakang akan berujung di satu titik yang sama.
Dan berujung semuanya berasal dari satu titik entitas Tuhan. Dititik entitas Tuhan inilah kita temui titik Ba, yang mengisyaratkan kepada kita bahwa Tuhan sendirian sebelum punya alam semesta dan para makhluk sebagai hambanya.
Sementara pada huruf Ba, simbol melengkung Seperti perahu di bagian atas adalah perlambang alam kosong yang mana seluruh materi alam semesta termasuk diri kita sendiri berasal dari alam kosong.
Huruf ba'(بَ) bisa di baca ba' karena ada titik di bawahnya,seandainya tidak ada titik di bawahnya huruf ba' adalah wadah kosong tanpa titik/Noqthah, tentu masih belum bersuara, mulut masih tertutup. Makanya titik merupakan tajalli pada wadah kosong, sehingga di baca ba'(بَ).
Syekh Abu Bakar Usman Bin Muhammad Syato Ad-Dimyati mengatakan dalam kitab I’anatut Tholibiin bahwa ketika turunnya basmalah maka larilah mendung-mendung yang tebal, angin berhenti, lautpun bergelombang, hewan-hewan berhenti dan tercengang, setan-setan di rantainya.
Allah SWT. bersumpah dengan keagungan dan kemuliaannya tidak akan di sebut namanya kepada orang yang sakit kecuali itu akan menyembuhkannya tidak akan di sebut nama Allah SWT. terhadap sesuatu kecuali akan di berkati di dalamnya.
Rasulullah SAW bersabda:
ما من كتاب يلقى في الأرض وفيه بسم الله الرحمن الرحيم الا بعث الله ملائكة يخفون عليها بأحنتهم حتى يبعث الله وليا من أوليائه يرفعه، فمن رفع كتاب من الأرض فيه البسملة رفع الله اسمه في أعلى عليين وغفرله ولوالديه ببركتهما
Tak ada sebuah kitab yang jatuh ke tanah yang mana di dalamnya terdapat lafadz basmalah kecuali Allah SWT. akan mengirimkan malaikatnya yang melindunginya dengan sayap-sayapnya sampai Allah SWT Mengirimkan salah sartu wali dari wali-walinya yang akan mengambilnya.
maka barang siapa yang mengambil kitab yang terjatuh di tanah dan di dalamnya terdapat lafadz basmalah maka Allah SWT. Akan mengangkat namanya ke tempat yang paling tinggi dan akan mengampuni dosanya serta dosa kedua orang tuanya.
Syekh Abu-Bakar Syato juga mengatakan bahwa kitab-kitab yang di turunkan Allah SWT. dari langit ke bumi itu ada seratus empat kitab, yang enam puluh di turunkan kepada Nabi Syis, tiga puluh di turunkan kepada Nabi ibrihim, sepuluh di turunkan kepada Nabi Musa sebelum Nabi Musa di beri kitab taurat kemudian yang empat adalah kitab taurat , zabur, injil dan al-Qur’an
Makna dari semua kitab itu terkumpul dalam al-Qur’an dan makna al-Qur’an ini terkumpul dalam surah Al-Fatihah oleh karena itu surah Al-Fatihah di sebut ummul kitab (induknya kitab), maknanya surah al-fatihah terkumpul dalam basmalah dan maknanya basmalah terkumpul dalam ba’nya lafadz basmalah, maknanya ba’ tersebut adalah
بي كان ما كان وبي يكون ما يكون
Maksud terkumpulnya semua makna al-quran dalam basmalah dikarenakan setiap sesuatu yang di dalamnya terdapat kalimat pujian, kalimat syukur dan penghormatan itu semua terkandung dalam kalimat alhamdulillah, setiap sesuatu yang menjelaskan keadaan makhluk itu terkandung dalam kalimat robbil alamin.
Setiap sesuatu yang di dalamnya berisi tentang rahmat dan pemberian tuhan itu terkandung dalam kalimat Ar-Rohman, setiap sesuatu yang di dalamnya menjelaskan pengampunan AllahSWT.
terkandung dalam kalimat Ar-Rahim, setiap sesuatu yang di dalamnya menyebutkan ciri-ciri dan huru hara kiamat semuanya terkandung dalam kalimat maaliki yaumiddin.
Setiap sesuatu yang di dalamnya menjelaskan tentang hidayah, doa dan ketetapan dalam agama islam itu terkandung dalam kalimat ihdinassirootol mustaqiim
setiap sesuatu yang menjelaskan sifat-sifat orang sholeh semunya terkumpul dalam kalimat shirootolladiina an’amta alaihim, dan setiap sesuatu yang di dalamnya menjelaskan tentang ke marahan atau kemurkaan Allah SWT semuanya itu terkandung dalam kalimat ghoiril maghduubi alaihim dan setiap sesuatu yang di dalamnya menyebutkan tentang bid’ah semuanya terkandung dalam kalimat wa laddhollinn.
Dalam kitab tafsir Mariful Qur’an, Mufti Shafi Usmani RA memberikan analisa secara bahasa tentang makna kata bismillah. Menurut beliau kata bismillah terdiri dari 3 suku kata ba, ism dan Allah.
Kata ba memiliki 3 konotasi dalam bahasa Arab :
1. Mengekspresikan kedekatan antara dua benda yang satu dengan lainnya hampir tidak memiliki jarak.
2. Mencari pertolongan dari seseorang atau sesuatu
3. Mencari berkah dari seseorang atau sesuatu
Sungguh luas bila seseorang mendalami sekedar arti BA' yang terdapat pada basmalah seperti apa yang pernah di tuturkan oleh Sayyidina Ali Kw. yang dikutip dalam kitab ‘Iaanah Atthoolibiin
“Jika mau aku akan membebani delapan puluh unta untuk memuat makna dari huruf ba dalam kalimat basmalah.”
Seperti halnya pernyataan Imam Assyarbiiny dalam kitab Al-Iqnaa’, “Allah menurunkan sebanyak seratus empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab tersebut terkumpul dalam empat kitab, yaitu al-Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Dari keempat kitab tersebut terkumpul dalam satu kitab yaitu al-Quran.
Dan semua surat yang ada dalam al-Qur`an terkumpul dalam satu surat yaitu al-Fatihah, dan seluruh ayat yang terdapat dalam al-Fatihah terkumpul dalam bismillahir rahmanir rahim.
Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa semua yang terdapat dalam kalimat basmalah terkumpul dalam huruf ba dan semua yang terdapat dalam huruf ba terkumpul dalam titiknya”.
( فَائِدَةٌ ) قَالَ النَّسَفِيُّ فِي تَفْسِيرِهِ قِيلَ الْكُتُبُ الْمُنَزَّلَةُ مِنْ السَّمَاءِ إلَى الدُّنْيَا مِائَةٌ وَأَرْبَعَةٌ: صُحُفُ شِيثٍ سِتُّونَ، وَصُحُفُ إبْرَاهِيمَ ثَلَاثُونَ، وَصُحُفُ مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشْرَةٌ، وَالتَّوْرَاةُ لِمُوسَى، وَالْإِنْجِيلُ لِعِيسَى، وَالزَّبُورُ لِدَاوُدَ، وَالْفُرْقَانُ لِمُحَمَّدٍ
وَمَعَانِي كُلِّ الْكُتُبِ أَيْ غَيْرِ الْقُرْآنِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْقُرْآنِ وَمَعَانِي كُلِّ الْقُرْآنِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْفَاتِحَةِ وَمَعَانِي الْفَاتِحَةِ مَجْمُوعَةٌ فِي الْبَسْمَلَةِ وَمَعَانِي الْبَسْمَلَةِ مَجْمُوعَةٌ فِي بَائِهَا وَمَعْنَاهَا أَيْ الْإِشَارِيُّ بِي كَانَ مَا كَانَ وَبِي يَكُونُ مَا يَكُونُ زَادَ بَعْضُهُمْ وَمَعَانِي الْبَاءِ فِي نُقْطَتِهَا ا هـ
قَالَ شَيْخُنَا ، وَالْمُرَادُ بِهَا أَوَّلُ نُقْطَةٍ تَنْزِلُ مِنْ الْقَلَمِ الَّتِي يُسْتَمَدُّ مِنْهَا الْخَطُّ لَا النُّقْطَةُ الَّتِي تَحْتَ الْبَاءِ خِلَافًا لِمَنْ تَوَهَّمَهُ وَمَعْنَاهَا الْإِشَارِيُّ أَنَّ ذَاتَهُ تَعَالَى نُقْطَةُ الْوُجُودِ الْمُسْتَمَدُّ مِنْهَا كُلُّ مَوْجُودٍ ا هـ .
Makna-makna dalam kitab-kitab (kitab suci terdahulu) terkumpul di dalam Alquran. Dan makna dalam Alquran itu terkumpul di dalam al-Fatihah.
Makna dalam al-Fatihah terkumpul dalam kalimat basmalah. Makna dalam basmalah itu terkumpul dalam huruf ba-nya.
Salah satu dimensi isyarat maknanya adalah « Karena Allah segala sesuatu yang ada menjadi ada, dan karena-Nya segala sesuatu yang akan ada menjadi ada ».
Makna dalam huruf ba’ itu terkumpul dalam titiknya. Dimensi isyarat maknanya adalah bahwa Zat Allah itu adalah titik menjadi sumber segala sesuatu yang ada di alam wujud ini.
Arti makna BASMALAH termuat dalam huruf Ba nya : Menurut Syekh Ibrahim dalam kitab Jauharotut Tauhid artinya "BIMAA SYAA-A ALLAAHU KAAN, WA BIMAA LAM YASYA' LAM YAKUN" apa yang di kehendaki Allah pasti wujud, dan yang tidak di kehendakiNya tidak akan wujud,
Ada juga yang mengartikan sebagai wujud kata isyarat dari "BII KAANA MAA KAANA, WA BII YAKUUNU MAA YAKUUNU" Hanya sebab Aku (Allah) segala yang telah terjadi dan hanya sebab Aku (Allah) segala yang akan terjadi.
Sebagian Ulama ada juga yang menambahkan Makna yang terkandung dalam huruf BA teringkas pada NUQTHOH, titik yang ada pada ALQOLAM (di lauhil mahfuudz) yang menunjukkan bahwa Dzat Allah adalah pusat dari segala sesuatu yang wujud. [ Tuhfatul Habiib I/30-33 ]. Wallaahu A'lam.
ومما يتعلق بالبسملة من المعاني الدقيقة ما قيل إن الباء بهاء الله والسين سناء الله والميم مجد الله وقيل الباء بكاء التائبين والسين سهو الغافلين والميم مغفرته للمذنبين
Ada yang mengartikan rahasia di balik makna basmalah : BA = BAHAA-ULLAAH = Keagungan Allah SIN = SANAA-ULLAAH = Kemegahan Allah MIM = MAJDULLAAH = Kemuliaan Allah Ada juga yang mengartikan : BA = BUKAA-UT TAAIBIIN = Tangisan orang-orang yang bertaubat SIN = SAHWUL GHOOFILIIN = Kealpaan orang-orang yang lalai MIM = MAGHFIROTUHUU LIL MUDZNIBIIN = Ampunan Allah untuk mereka yang berbuat dosa Dalam arti seberapapun besar dosa seorang hamba dan kealpaan dia asal dia bertaubat dan menyesal dengan bersimpuh dan menangis dihadapanNya, ampunan Allah selalu terbuka. [ Iaanah At-Thoolibiin I/4 ].
Diantara pemaknaan ar-Rahmaan dan ar-Rahiim pada BASMALAH memang demikian
▪ar-Rahmaan : al-Mun'iim bi jalaa-ilin ni'am (Sang Pemberi dengan agung-agungnya kenikmatan)
▪ar-Rahiim : al-Mun'im bi daqaa-iqin ni'am (Sang Pemberi dengan rahasia-rahasianya kenikmatan)
Bila menilik secara tekstual yang ada pada kitab I'aanah, uraiannya semacam ini :
والحكمة في أن الله سبحانه وتعالى جعل افتتاح البسملة بالباء دون غيرها من الحروف وأسقط الألف من اسم وجعل الباء في مكانها أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما لا تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة الإنسانية في عهد ألست بربكم بالباء في جواب بلى
Hikmah Allah menjadikan permulaan BASMALAH dengan huruf BA bukan dengan huruf lainnya dan menghilangkan huruf Alif pada kalimat ISMUN dan meletakkan huruf ba di tempatnya :
Huruf BA adalah huruf yang keluar dari bibir yang saat mengucapkannya bibir terbuka berbeda dengan huruf bibir lainnya (Mim dan Wau) seperti halnya saat terbukanya bibir embrio janin manusia kala kala dalam rahim ibunya saat mengikat janji dengan Allah "Bukankah aku Tuhanmu ?
janin tersebut menjawab dengan kalimat yang diawali dengan BA juga yaitu BALAA yang artinya, Ya Engkaulah Tuhanku. (Iaanah Atthoolibiin I/5).
أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما لا تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة الإنسانية في عهد ألست بربكم بالباء في جواب بلى وأنها مكسورة أبدا فلما كانت فيها الكسرة والانكسار في الصورة والمعنى وجدت شرف العندية من الله تعالى كما قال أنا عند المنكسرة قلوبهم بخلاف الألف فإن فيها ترفعا وتكبرا وتطاولا فلذلك أسقطت
Huruf Ba adalah huruf JAR yang senantiasa dibaca KASRAH (pecah, kalah) menunjukkan keagungan Tuhan dan kebutuhan seorang hamba yang hatinya senantiasa diliputi rasa gelisah (baca pecah) seperti dalam setiap munajat seorang hamba "Aku adalah hamba yang hatinya selalu terpecah"
berbeda dengan alif yang menunjukkan arti tinggi, sombong, panjang, karenanya alif digugurkan dalam lafadz BASMALAH. [ Iaanah Atthoolibiin I/5 ].
Menurut sebuah pendapat :
وقيل: لما أسقطوا الألف ردوا طول الألف على الباء ليكون دالا على سقوط الألف، ألا ترى أنه لما كتبت الألف في اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ ( 1-العلق ) ردت الباء إلى صيغتها ولا تحذف الألف إذا أضيف الاسم إلى غير الله ولا مع غير الباء
Dikatakan : Alasan alif tidak digugurkan dalam surat al-Alaq karena ISMI yang ada disana tidak diidhofahkan pada lafadz Allah... Gugurnya alif batasannya bila ISMI diidhofahkan pada lafadz Allah dan di jarkan dengan huruf Ba'. [ Tafsiir Baghowy ].