Malam Jum'at : Antara Takut dan Nikmat Hantu Dan Penganten
9/05/2013
kebanyakan orang lebih merasa takut keluar rumah apalagi masyarakat pedesaan dan mungkin bukan suatu kebetulan bahwa di malam itu ramai orang baca yasin dan bakar kemenyan ( bukan untuk mengusir hantu Lho...... )
Apa benar hantu, Pocong, Genderowo dan kawan-kawan di Malam Jum'at?
padahal menurut Ustadz Malam Jum'at adalah malam yang paling afdol untuk melaksakan ibadah untuk pendekatan diri kepada Allah. atau biasa di sebut Sayyidul Ayyam, Afdalul Lail dll.
Lain Halnya dengan penganten baru, Malam Jum'at adalah malam yang memiliki nilai tersendiri untuk berbagi sejuta keindahan dan kenikmatan pada pasangannya. rasa takut, deg degan, penasaran dan malu-malu bercampur baur jadi satu.
malam jum'at adalah malam yang indah, seribu penapun tak akan sanggup menjabarkan keindahan dan kebahagiaan sepasang suami istri yang sedang larut dalam asmara.
setiap kata-kata yang terucap dan gerak tubuh pada pasangannya adalah pahala, sungguh malam yang sangat luar biasa sehingga tak salah seorang penyair yang melantunkan bait-bait syairnya sambil menyindir:
ياليل طل يانوم زل ياصبح قف لاتطلع
Wahai malam, panjanglah engkau, wahai rasa ngantuk enyahlah engkau hilanglah dariku, wahai waktu subuh berhentilah engkau mengalir jangan biarkan fajarmu terbit.Lalu jika perlu memilih hari dalam “bercinta”, adakah keutamaan malam Jum’at dibandingkan malam-malam lainnya? Dalam hal ini, hadits yang sah dijadikan rujukan adalah riwayat Tirmidzi nomor 496, An-Nasai 3/95-96, Ibnu Majah nomor 1078, dan Ahmad 4/9. Hadits-hadits itu senada, yang terjemahnya sebagai berikut:
“Barangsiapa (yang menggauli istrinya) sehingga mewajibkan mandi pada hari Jum’at kemudian diapun mandi, lalu bangun pagi dan berangkat (ke masjid) pagi-pagi, dia berjalan dan tidak berkendara, kemudian duduk dekat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama tanpa sendau gurau, niscaya ia mendapat pahala amal dari setiap langkahnya selama setahun, balasan puasa dan shalat malam harinya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
dari hadits tersebut tergambar betapa besarnya balasan pahala bagi orang yang melakukannya. Yakni “bercinta”, mandi, bangun pagi, berangkat awal ke masjid untuk menunaikan shalat Jum’at, duduk dekat imam dan mendengarkan khutbah dengan seksama.
Pahala dalam hadits ini diberikan kepada orang yang melakukan paket enam amal itu, tidak terpisah-pisah. Namun demikian, tergambarlah keutamaan “bercinta” di malam Jum’at.
Memang ada yang berpendapat bahwa sunnah dalam hadits tersebut adalah “bercinta” pada hari Jum’at (pagi), mengingat mandi Jum’at itu dimulai setelah terbit fajar di hari Jum’at. Namun yang lebih populer adalah “bercinta” di malam Jum’at, sedangkan mandinya bisa saja saat terbit fajar sebelum menunaikan Shalat Shubuh berjama’ah.
sungguh ironis sekali kalau malam jum'at di identikkan dengan malam yang mengerikan dan menakutkan, padahal bagi pasangan suami istri adalah malam surga dunia.
Pilihan Terbaik Pria Dan Wanita
Cara Order Produk Kami